Level satu trader adalah tahapan atau tingkatan pertama seseorang menjadi trader. Untuk mencapai level ini dibutuhkan pengorbanan yang sangat tinggi dan jiwa besar.
Semua trader akan melewati tingkatan dengan sendirinya setelah mengalami rintangan dan hambatan yang cukup berat.
Harus melewati kerikil dan batu terjal kehidupan. Sebelum mempelajari tentang forex yang sebenarnya, Anda akan disuguhkan gambaran trader dari awal meniti karir hingga mencapai kesuksesan tiada tara.
Semua trader akan melewati tingkatan dengan sendirinya setelah mengalami rintangan dan hambatan yang cukup berat.
Harus melewati kerikil dan batu terjal kehidupan. Sebelum mempelajari tentang forex yang sebenarnya, Anda akan disuguhkan gambaran trader dari awal meniti karir hingga mencapai kesuksesan tiada tara.
Begitu kamu beres menandatangani agreement trading, disinilah kamu berada. Kamu menjadi trader karena kamu mendengar bahwa pendapatan seorang trader bisa mengalahkan pendapatan seorang direktur BUMN. Lagi pula saat simulasi, kamu telah profit 3 kali lipat. Lalu apa susahnya?.

Gambar 1. Profit dari Forex
Kamu mungkin bisa profit dengan hasil yang menakjubkan hingga 100 sampai 200 poin per lot setiap hari, namun itu semua hanyalah beginner luck (keberuntungan) saja. kamu pada awalnya tidak akan percaya, dengan hanya mengandalkan 1 indikator, atau bahkan hanya dengan insting, toh kamu bisa profit.
Namun sayangnya, market akan mengalahkan kamu. Tidak ada trader yang sukses hanya dengan faktor beruntung. Loss demi loss akan menghampiri kamu. Ingin mencoba bertahan namun kalau sampai margin habis, siapa yang bisa tahan??

Gambar 2. Merasa Bisa
Kamu sama sekali tidak menyadari bahwa kamu tidak bisa trading, kamu tetap mengira kamu bisa trading walaupun semua fakta berkata sebaliknya. Apakah hari ini profit?, bulan ini profit?, tahun ini profit?.
Kamu tetap mengira bahwa kamu adalah orang yang spesial. Orang yang akan mampu mendapatkan kunci kekayaan dari trading. Dan kamu tidak menyadari bahwa 90% trader yang gagal juga mempunyai perasaan sama seperti itu.
Kamu tidak mempunyai sistem yang komplit, sedang perasaan masih dikuasai oleh emosi, selalu averaging posisi jika loss karena kamu khawatir pada market, dan selalu ambil profit dalam jumlah yang kecil atau malah membiarkan profit berubah jadi loss karena kamu dikuasai oleh keserakahan.
Kamu tidak pernah trading karena kamu takut rugi lagi. Akhirnya kamu membiarkan dirimu dikuasai oleh emosi sehingga margin equitymu menderita.

Gambar 3. Meminta Modal Lagi ke Klien
Kamu tidak mempunyai sistem yang komplit, sedang perasaan masih dikuasai oleh emosi, selalu averaging posisi jika loss karena kamu khawatir pada market, dan selalu ambil profit dalam jumlah yang kecil atau malah membiarkan profit berubah jadi loss karena kamu dikuasai oleh keserakahan.
Kamu tidak pernah trading karena kamu takut rugi lagi. Akhirnya kamu membiarkan dirimu dikuasai oleh emosi sehingga margin equitymu menderita.
90% orang yang trading hanya sampai pada level ini, mereka biasanya kapok, berhenti trading dan menganggap ini semua hanya mimpi buruk belaka. Sebagian lagi moralnya anjlok, mereka tetap mencari investor dan trading seperti orang gila. Dalam sebulan atau dua bulan margin habis lalu mereka mencari mangsa lagi.

Gambar 4. Tim Eksekutor Trading
Mereka masih mengaku sebagai trader namun sebenarnya mereka eksekutor. Biasanya yang moralnya anjlok ini dengan senang hati akan menjabat sebagai managemen di brokernya. Lalu sebagian lagi akan tetap ngantor seperti biasa dan mengaku trader tetapi tidak pernah trading. Mereka biasanya menyalahkan dirinya sendiri.
Hanya masalah waktu, sampai kapan mereka dapat bertahan di level ini dan waktu selalu menang. 90% Trader ada di level ini. Hanya 10% yang sadar dan pindah ke level 2.
Level 2
Share this on Google+
|
Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca Artikel ini. Bagi yang Share dan Comment saya doakan semoga dimudahkan usahanya, dan berlimpah rejekinya. Amin