Sudah bertahun-tahun modal menjadi alat paling utama dalam menumbuhkan usaha. Di dalam sistem modal tentu ada yang namanya keuangan.
Keungan meliputi alat tukar, biaya non verbal, pembayaran hutang, dan akomodasi pembangunan. Semua ini dirangkum menjadi satu dengan sebutan kurs mata uang.
Keungan meliputi alat tukar, biaya non verbal, pembayaran hutang, dan akomodasi pembangunan. Semua ini dirangkum menjadi satu dengan sebutan kurs mata uang.
Nilai mata uang ini menjadi sangat terpengaruh oleh transaksi total yang dilakukan perbankan. Tanpa adanya arus keuangan inilah, mata uang tidak akan memiliki kestabilan yang cukup.
Masalah modal saya kira sudah pada tahu ya. Semua yang dicari adalah uang.. uang.. dan uang.. hi hi.. Ternyata tidak hanya orang tuh yang butuh uang, namun kurs mata uang pun butuh laporan dari keuangan..hi hi hi...

Gambar 1. Eskpor dan Impor
Arus modal yang dimaksud dalam sistem laporan keuangan meliputi ekspor dan impor. Nilai kurs akan selalu melihat pada kedua keadaan ini dan mengikuti pergerakan data arus modal.

Gambar 2. Ekspor Kayu
Bila ekspor bagus tetapi impornya berlebihan maka kurs mata uang tetap buruk. Dan jika ekspor lebih banyak ketimbang impor maka kualitas kurs sangat baik dan stabil.

Gambar 2. Mata Uang
Jadi aliran modal dari dalam ke luar negeri seharusnya diimbangi dengan masuknya devisa dari luar ke dalam negeri. Jika hal ini seimbang maka perputaran mata uang menjadi sehat dan kuat. Kalau sudah begitu krisis akan mudah diatasi dan gampang ditindaklanjuti.. hi hi hi..mudah-mudahan.
Share this on
Google+
|
Comments
Post a comment
Terima kasih sudah membaca Artikel ini. Bagi yang Share dan Comment saya doakan semoga dimudahkan usahanya, dan berlimpah rejekinya. Amin