Setelah negara mengalami gejolak yang disebut inflasi atau deflasi, maka akan berlaku dengan hukum baru yaitu resesi.
Pengalaman dari tahun sebelumnya membuktikan, resesi menimbulkan kekacauan finansial. Tahun 1929 merupakan resesi ekonomi global yang diawali dari Amerika.
Perubahan struktural ekonomi menyebabkan negara memiliki dampak mengerikan. Resesi telah menewaskan ribuan perusahaan, dan menggerus mata uang.
Bincang-bincang masalah mata uang, tidak terlepas dari adanya inflasi maupun deflasi. Jika pemerintah dan swasta mampu bekerja sama, kemungkinan menormalkan perekonomian dapat terwujud dengan segera.

Gambar 1. Gejolak Kurs Mata Uang
Sayangnya keadaan inflasi dan deflasi tidak dapat diketahui dengan pasti. Kita hanya menduga-duga kapan bisa berakhir. Apakah bulan ini sudah beres, semester depan selesai, atau 2 tahun lagi baru kelar.
Menjadi berlarut-larut dalam tekanan inflasi/deflasi, memiliki dampak buruk bagi perekonomian nasional. Dimana resesi tak dapat terhindarkan.

Gambar 2. Industri Kerajinan
Apa sih resesi itu? ketika produksi dalam negeri menurun atau pertumbuhan sektor riil negatif selama dua kwartal atau lebih dalam setahun. Ciri-cirinya mudah kok, inflasi terlalu tinggi ataupun deflasi yang berkepanjangan akan menyebabkan resesi.

Gambar 3. Jatuh Miskin
Kamu akhirnya tidak dapat membeli barang karena pengusaha bangkrut, dan kebutuhan pokok menghilang dipasar. Semua perekonomian jadi kalang kabut dan carut marut.. hu hu hu.. jangan sampai deh.
Share this on Google+
|
Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca Artikel ini. Bagi yang Share dan Comment saya doakan semoga dimudahkan usahanya, dan berlimpah rejekinya. Amin