Salah satu kondisi market yang mudah dipahami adalah mengidentifikasi gunung kembar. Semua orang dapat melihat dengan akurat.
Namun disisi lain tak sedikit dari trader merasa kesulitan dalam memprediksi disebabkan market yang tidak beraturan. Hal itu menjadikan prediksi terasa gagal total.
Namun disisi lain tak sedikit dari trader merasa kesulitan dalam memprediksi disebabkan market yang tidak beraturan. Hal itu menjadikan prediksi terasa gagal total.
Uraian berikut ini akan memberikan gambaran secara jelas bagaimana trader mampu melihat market dengan sebutan gunung kembar. Berakhirnya kondisi bullish berindikasi penurunan bakal segera terjadi.
Orang mungkin sudah pada melupakan atau sedikit yang mengenang dari kejadian satu ini. Dimana gejolak harga telah tertahan oleh batas atas pasar. Ciri khusus yang dapat dilihat adalah dua gunung secara mirip. Istilah kerennya "gunung kembar".. he he.. biar enak imajinasinya.

Gambar 1. Menarik Garis Trenline
Awalnya sih kita tak tahu bagaimana market membentuk "gunung kembar". Untuk itu perlu persiapan terlebih dahulu. Setiap terjadi gunung, mulailah untuk menarik garis horizontal. Tepatnya diujung sumbu candle ya.

Gambar 2. Penggunaan Horizontal Line
Setelah garis ditarik memakai "Horizontal Line" akan terlihat apakah market mampu melewati garis atau tidak. Disini kita hanya fokusin aja pada harga yang tak kuat tembus. Berdoa ya semoga market balik lagi kebawah.. hi hi hi..

Gambar 3. Mulai Melakukan Open Posisi
Tahu harga menurun, lakukan segera open posisi Sell diawal candle berikutnya. Sebagian besar atau hampir semua bentuk gunung kembar akan memberi pembalikan secara valid. Hmm... rasanya tidak sabar nih pingin uji coba trik ini. Yuk kita coba sama-sama... he he..
Share this on Google+
|
Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca Artikel ini. Bagi yang Share dan Comment saya doakan semoga dimudahkan usahanya, dan berlimpah rejekinya. Amin