Masihkah ada orang yang tidak percaya pada dirinya sendiri? Menganggap diri sendiri seperti orang nomor dua dan bukan merasa nomor satu dapat menurunkan kredibilitas jiwa maupun raganya.
Kisah berikut ini akan menceritakan tentang anggapan dirinya orang nomor dua. Ia penulis buku fiksi dan sampai hari ini termasuk penulis paling aktif.
Namun sayangnya ia tidak memiliki kepercayaan. Hal itu terlihat dari pembicaraannya mengenai penulis lain yang sama-sama berprofesi seperti dirinya. Bagaimaan kisahnya?
Seorang kenalan penulis fiksi yang masih muda berbicara dengan saya belum lama ini mengenai ambisinya dalam menulis buku. Saat pembicaraan berlangsung kebetulan saya menyebutkan nama salah seorang penulis ulung di dalam bidangnya. Sebut saja Mister X.
Lalu ia menimpali : "Oh," katanya, "Mister X memang penulis ulung, tetapi tentu saja saya tidak dapat seberhasil beliau."

Gambar 1. Kesel
Sikapnya membuat saya sangat kecewa karena perkataanya itu. Menurut saya, penulis ulung tersebut bukan orang yang super cerdas atau super apa pun kecuali super percaya. Ia percaya bahwa dirinya adalah salah satu yang terbaik, dan ia pun bertindak serta berkarya sebagai yang terbaik.

Gambar 2. Kecewa
Memang baik jika kita menghormati pemimpin. Lalu belajar darinya, ikut mengamatinya, mempelajari dirinya. Tetapi jangan memujanya. Percayalah Anda dapat melebihinya. Percayalah Anda dapat mengunggulinya. Siapa yang bertahan pada sikap terbaik nomor dua pastilah menjadi orang nomor dua.
Share this on Google+
|
Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca Artikel ini. Bagi yang Share dan Comment saya doakan semoga dimudahkan usahanya, dan berlimpah rejekinya. Amin