Menjadi seorang Trader tak ada patokan ia harus berusia sekian tahun. Orang yang sudah tua dengan kesibukannya mampu berprofesi macam-macam dapat melakukan transaksi satu ini.
Begitu pula seseorang yang merasa dirinya terlalu muda untuk memulai trading. Semua itu hanyalah sikap dirinya sendiri tentang usia.
Siapapun boleh belajar trading. Tak terkecuali anak-anak hingga orang dewasa maupun kakek-kakek sekalipun. Hal itu akan terlihat pada artikel kali ini yang semuanya tak ada kata terlambat.
Menyembuhkan diri dari penyakit dalih usia sering kali dapat membuka pintu peluang yang Anda kira sudah mentok dan tidak bisa diutak atik lagi. Namun beda dengan kisah kerabat saya. Ia menghabiskan waktu bertahun-tahun mengerjakan banyak hal yang dimulai dari menjual produk, mengoperasikan perusahaan hingga mencoba bekerja di bank.

Gambar 1. Pendeta
Menariknya beliau tidak pernah menemukan apa yang sebenarnya ia ingin dalam perjalanan hidup sebelumnya. Sebenarnya kerabat saya ingin menjadi pendeta. Akan tetapi ia merasa dirinya sudah terlalu tua. Kini usia beliau 45 tahun, punya keluarga sederhana dan sedikit tabungan.
Syukurlah dia dapat menguasai dirinya sendiri dengan berkata, "Empat puluh lima atau bukan, saya akan menjadi pendeta." Dengan kepercayaan yang sangat besar itu, akhirnya ia mulai mengikuti program pendidikan menjadi pendeta selama lima tahun.

Gambar 2. Jemaat Gereja
Benar saja, lima tahun kemudian ia menjadi pendeta dengan memimpin jemaah lumayan besar di Amerika Serikat. Apakah kerabat saya ini merasa tua? Tentu saja tidak. Ia masih mempunyai kira-kira 20 tahun kehidupan produktif dan itu waktu yang cukup panjang dalam mewujudkan impian.
Share this on Google+
|
Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca Artikel ini. Bagi yang Share dan Comment saya doakan semoga dimudahkan usahanya, dan berlimpah rejekinya. Amin