
Pertempuran pada medan perang jaman dahulu membutuhkan sumber daya yang dapat melindungi tubuh dari serangan lawan. Sejenis perisai yang mampu menghadang dari berbagai arah. Dunia militer modern juga tak lepas dari pertahanan. Memakai pelindung yang bisa menghentikan serangan balistik atau rudal nuklir.
Kita trading disini juga butuh
perisai yaitu cut loss. Ini adalah alat paling ampuh untuk menjaga modal kita.
Jika sumber daya habis maka Anda tidak akan bisa lagi trading. Cut loss
melindungi agar kerugian kita tidak bertambah besar. Betul?
Kapan harus cut loss? Apakah begitu harga turun beberapa point kita harus segera cut loss? Dalam kondisi tertentu Anda harus bisa bertahan selama mungkin ketika market sedang dalam masa trend. Disiplinlah kepada cut loss dari yang telah Anda tentukan sendiri.

Gambar 1. Batas Risiko
Untuk menentukan cut loss, sebaiknya
gunakan perhitungan titik dimana kita sudah berani mengambil posisi. Jika harga
naik misalnya dan melewati titik yang telah kita tentukan, maka sudah saatnya untuk sell, jadi sama
sekali tidak ada gunanya tetap buy di pair tersebut, segeralah cut loss.
Sering kita memperhatikan, beberapa kali harga menyentuh cut loss yang telah ditetapkan, namun kemudian naik
kembali. Jika Anda merupakan tipe seorang trader yang terbilang agresif serta
berani, cobalah lakukan averaging saat harga ada 1 point di atas cut loss.
Apabila ternyata harga turun
terus melewati titik tadi, segera cut loss 2 point di bawahnya. Sayangnya
teknik ini memang memerlukan disiplin yang tinggi. Teknik model ini sering
digunakan trader profesional dan dilakukan dalam kondisi tertentu dengan risiko maksimal 2% dari jumlah modal. Jadi jangan ragu untuk cut loss ya.
Comments
Post a comment
Terima kasih sudah membaca Artikel ini. Bagi yang Share dan Comment saya doakan semoga dimudahkan usahanya, dan berlimpah rejekinya. Amin